Gula putih itu halal. Badan halal di Jepang pada dasarnya tidak mempersoalkan gula putih untuk service halal domestik. Memang dalam proses refining(pemurnian) gula putih masih cukup umum dipakai arang tulang sapi sebagai salah satu filternya, maka jika standar halal Indonesia atau Malaysia yang menekankan ketertelusuran “farm-to-table” bisa dipermasalahkan, walaupun tidak terdeteksi unsur DNA di dalam produk akhir. Oleh karena itu, konsultan halal sering menginstruksikan kepada restoran supaya menggunakan gula bit yang tidak dimurnikan atau gula yang bersertifikat halal untuk menyediakan menu halal.Namun, dalam situasi di Jepang, terlalu memberatkan bagi restoran jika tidak memperbolehkan memakai gula putih untuk menu halal, dan kaum Muslim yang tinggal di Jepang sendiri juga pada umumnya tidak mempermasalahkannya. Dan jika kita mengadopsi metode yang menekankan pemeriksaan komponen di akhir produk seperti di Thailand, sebenarnya tidak ada masalah karena DNA sapi tidak terdeteksi dalam produk akhir. Oleh karena itu, para ahli hukum Islam dari badan halal domestik telah menyetujui penggunaan gula putih sebagai bahan "halal" dengan menjunjung maslaha (kepentingan umum) komunitas Muslim yang tinggal di Jepang.Standar halal ada banyak. Dari segi pandangan hukum Islam, sudah barang tentu Jepang harus menerapkan standar Halal yang sesuai dengan situasi saat ini di Jepang. Pertama, ada juga tradisi fiqih minoritas yang menganggap bahwa arang tulang telah mengalami perubahan kimia dan DNA tidak terdeteksi lagi, maka dianggap telah berubah menjadi halal. Ulama seperti Syekh Yusuf Kardawi yang juga pernah menjadi Grand Shake Universitas Azhar, instansi kajian Islam tertinggi di dunia, sampai menyatakan di bukunya bahwa meskipun gelatin atau enzim yang berasal dari babi, bisa dianggap halal jika diubah substansinya.Memang tidak semua gula putih yang saat ini diproduksi dan dijual di Jepang menggunakan "arang tulang" dalam proses pembuatannya. Perusahaan gula besar di Jepang, seperti Nissin Sugar dan Mitsui Sugar, telah mengadopsi mesin yang tidak menggunakan "bone charcoal" di beberapa pabrik, dan gula yang diproduksi di pabrik-pabrik tersebut sudah mendapatkan sertifikasi halal.https://www.nissin-sugar.co.jp/csr/service.htmlhttps://www.nissin-sugar.co.jp/csr/nissinsugarcsr2020.pdfhttps://www.nissin-sugar.co.jp/csr/nissinsugarcsr2020.pdfhttps://www.mitsui-sugar.co.jp/ir/pdf/houkoku20170627.pdfhttps://www.mitsui-sugar.co.jp/ir/pdf/tyuukanspoontuushin2018.pdf(berdasarkan info di web di atas, terakhir dicek 31 Maret 2020.)Pada akhir September 2018, Mitsui Sugar Co., Ltd. memperoleh sertifikasi halal untuk lima jenis gula (johakuto, gula pasir, sanon tou, chuzara tou, dan shirozara tou) yang diproduksi di pabrik Fukuoka. Perusahaan memiliki pabrik di tiga lokasi, yaitu di Fukuoka, Chiba, dan di Kobe, dan dalam lima tahun terakhir, membanyak pertanyaan tentang apakah bisa mendapatkan sertifikat halal, maka diganti dengan mesin yang tidak memakai arang tulang sapi ketika di pabrik Fukuoka mesinnya jadi tua dan harus diganti. Namun logo halal tersebut tidak tertera pada kemasan gula yang telah mendapatkan sertifikasi halal tersebut, dengan alasan karena di daerah Kansai, produk dari pabrik Fukuoka dan produk dari pabrik Kobe akan tercampur di pasaran, sehingga untuk menghindari kebingungan di lapangan, pencetakan sertifikasi ditunda. (Wawancara telepon dengan Mitsui Sugar Headquarters pada 21 Januari 2020)Beberapa peneliti khawatir juga tentang ester asam lemak gliserin yang berasal dari babi, namun setelah dicek, ternyata semua perusahaan gula yang menggunakan bit dari Hokkaido menghentikan memakai agen antibusa yang berasal dari babi dan diganti dengan yang berasal dari bahan lain. Selain itu, ketika kami mengkonfirmasi apakah bahan tersebut digunakan oleh beberapa perusahaan gula di Honshu atau tidak, dinyatakan bahwa produsen tidak dapat menentukan gula yang menggunakannya karena "ester asam lemak gliserin yang berasal dari babi" sudah sangat jarang digunakan saat ini. Lalu menurut informasi dari perusahaan gula, tidak mungkin terdeteksi DNA dari ester asam lemak gliserin yang berasal dari babi.