Alasan mengapa babi diharamkan dalam ajaran Islam pada dasarnya adalah karena Allah SWT melarangnya. Berikut adalah larangan Al-Qur'an tentang babi.Quran Baqarah (Al Baqarah) Bagian 2-173.“Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 173)Referensi: https://www.bayan.id/quran/2-173/(Selain itu, ada juga Al Maidah 5-3, Al An'am 6-145, dan An Nahl 16-115)Hanya Allah yang tahu mengapa Allah melarang makan babi, dan bahkan jika kita tidak dapat menemukan alasan rasional dengan akal manusia, pada umumnya kaum Muslim akan percaya bahwa karena Allah mengetahui apa yang tidak diketahui oleh manusia, maka Allah melarangnya untuk manusia.Memang, ada juga sebagian umat Muslim yang mencoba memberikan alasan yang rasional atas larangan makan babi. Misalnya, karena babi itu dikenal sebagai omnivora dan sarang penyakit parasit, sehingga dikatakan bahwa babi dilarang karena masalah kebersihan. Di Jepang juga, babi tidak pernah dimakan dalam kondisi mentah dan biasanya disuruh dimasak dulu, oleh karena itu alas an tersebut cukup meyakinkan.Namun, kalau demikian logikanya, barangkali juga sebagian non-Muslim akan berpikir bahwa jika babi diberi makanan yang bersih dan dipelihara di lingkungan higenis, tentunya tidak ada masalah. Namun pada umumnya orang Islam tidak berpikir demikian. Karena orang Islam pada percaya bahwa ajaran Allah memiliki makna mendalam yang di luar jangkauan pengetahuan manusia yang terbatas.Sementara itu kita bisa tetap menjumpai sejumlah artikel yang memaparkan "alasan ilmiah" kenapa orang Islam tidak boleh makan babi, maka ada baiknya juga mengetahui alasannya. Di bawah ini adalah alasan yang dimuat di dalam harian Islam "Republika" (4 Mei 2012) yang telah diringkaskan.1. babi adalah container (tempat penampung) penyakit. 2. banyak mengandung lemak, daging babi sulit dicerna.3. kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging, dan akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.4. Lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.5. babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza).6. Menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.7. Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh.8. penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.9. Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia.10. DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia.https://republika.co.id/berita/m0d4h7/inilah-sepuluh-alasan-mengapa-islam-mengharamkan-babiLihat Inilah Sepuluh Alasan Mengapa Islam Mengharamkan Babi (“Inilah 10 Alasan Islam Mengharamkan Babi”).